Hallo gaes, setelah sebelumnya mimin menulis [agak] ektrim mengenai Tampar Kepala Sekolah, Pustakawan Ini Tuntut Pengakuan, kalo kalian semua sudah membaca keseluruhan tentunya paham dong apa yang bakalan mimin ceritakan kali ini. yup betul, jadi gini ya gaes, kali ini mimin mau mengulas sedikit isi yang terkandung didalam tulisan tersebut, yakni terkait "pengin pustakawane pinter, arep seminar kon bayar dewe... TUMAN...!!!".
Nah terkait pustakawan yang pinter itu ada beberapa kreterianya gaes, ada pustakawan yang pinter karena dari sana-Nya, ada pustakawan yang pinter karena sering belajar sendiri, ada juga pustakawan yang pinter karena sering mengikuti kegiatan seperti seminar, palatihan, bedah buku dan atau lainya.
Oke gaes, ngomongin pustakawan pinter dari sono-Nya kita tidak bisa ngapa-ngapain, itu sudah kodrat-Nya, terkait pustakawan yang pinter karena sering belajar sendiri ini juga hampir mirip dengan yang pertama, lantas bagaimana dengan pustakawan yang pinter lantaran sering mengikuti kegiatan seperti seminar, palatihan, bedah buku dan atau lainya?, bagaimana kalo tidak ada yang mengadakan kegiatan semacam tu apakah pustakawan tersebut akan mati kutu termakan majunya zaman ini?
Kalo anda adalah seorang pustakawan yang termasuk pinternya kategori tiga tersebut, tepat sekali membaca tulisan mimin kali ini, tulisan ini murni menjembatani pola pikir dan kemauan anda untuk menjadi pustakawan yang pintar.
Nah, mimin berbicara sebagai Atpusi atau Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Seluruh Indonesia wilayah Kabupaten Kebumen, jadi gini gaes, kali ini Atpusi Kebumen mau ngadain bedah buku yang berjudul "Perpustakaan & Budaya Baca Tulis" karya Sahabat kita Triningsih, SIP yang merupakan pustakawan IAIN Surakarta, kegiatan tersebut rencana dilaksanakan di Aula SMP Negeri 7 Kebumen pada tanggal 23 Maret 201, untuk lebih jelasnya bisa menghubungi pengurus atau panitia kegiatan.
Sekilas tentang buku nih gaes, Menurut M. Syarif Bundo selaku kepala perpustakaan Nasional, buku tersebut patut diapresiasi dalam dunia kepusakawanan, karena rekam jejak peradaban suatu bangsa dapat ditelusuri melalui naskah-naskah yang dituliskan. Peradaban besar selalu meninggalkan artefak kebudayaan melalui karya-karya tulis.
Sementara menurut Erland Cahyo Saputro selaku Kepala Pusat Perpustakaan IAIN Surakarta menjelaskan bahwa buku ini membuktikan bahwa dalam memasuki jaman milenial sekarang ini, semakin memantapkan dan menjelaskan posisi perpustakaan yang penting dan pustakawan dapat berperan sebagai individu maupun sebagai profesi dalam menumbuh kembangkan budaya menulis dan membaca kepada anak-anak generasi penerus baik melalui keluarga atau pun masyarakat luas dengan berbagai aktifitas kepustakawanan dalam turut serta memiliki andil untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang berperadaban dan berpengetahuan.
Sudah jelas kan gaes? menarik kan? saya harap sekilas resum mengenai buku tersebut dapat membuka wawasan kita sebagai pustakawan dan mebuat pembaca sekalian tertarik untuk sinau bareng pada kegiatan bedah buku tersebut. sampai ketemu di acara bedah buku ya gaes, salah hangat dari kami.
Info lebih lanjut klik disini
Info lebih lanjut klik disini
Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!
- Dapatkaninformasi seputar perpustakaan disetiap postingan kami
- Jadilah pembaca pertama yang mengetahui informasi tersebut