Pustakawan Kreatif dan Inovatif di Era Milenial : Tantangan dan Kesiapan (Sebuah Ulasan dari Seminar dan Diklat Pustakawan di Hotel Grand HAP Surakarta)
Rabu, Mei 01, 2019
![]() |
Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Surakarta sukses menyelenggarakan Seminar dan Pelatihan Perpustakaan dengan tema Pustakawan kreatif dan inovatif di era milenial. Acara tersebut diselenggarakan di Hotel Grand HAP Surakarta dengan menghadirkan nara sumber:
- Arsidi, S.IP., M.IP. (Pengurus ATPUSI Pusat dan Pustakawan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta), tema: Pustakawan Kreatif dan Inovatif di Era Milenial;
- Sulistya Adhi Gunawan, A.Md. (Pegiat SLiMS), tema: Penginstalan dan Pengoperasian Senayan Library Management System (SLiMS).
![]() |
| Ruangan Seminar dan Diklat yang representatif |
Agenda kegiatan dihadiri lebih dari 120 pustakawan dan pengelola perpustakaan yang berasal dari daerah-daerah di Jawa Tengah seperti Surakarta, Yogyakarta, Magelang, Kebumen, dan lain-lain. Mereka antusias mengikuti kegiatan yang terbilang padat dan full sehari hingga jam 16.30 WIB.
Pemaparan materi seminar oleh Arsidi, S.IP.,M.IP. sangat menarik dan representatif. Beliau sudah malang melintang dan mempunyai jam terbang tinggi sebagai nara sumber pada seminar, workshop, pelatihan terkait perpustakaan dan pustakawan.
![]() |
| Foto Bersama Bp. Arsidi, S.IP., M.IP. (Pengurus ATPUSI Pusat dan Pustakawan Dinas Pendidikan Yogyakarta) |
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh pada peradaban dengan revolusi arus informasi yang mau tak mau membentuk kecenderungan sosial kaum muda saat ini. Hal ini juga berdampak pada perkembangan perpustakaan yang mulai menunjukan terjadinya inovasi layanan perpustakaan yang berkembang secara refleksif terhadap lahirnya Generasi Milenial.
Siapakah Generasi Milenial? Milenial adalah mereka yang kelahirannya antara tahun 1981 - 1994 (beberapa yang lain menyebut hingga sebelum tahun 2000).
Generasi Milenial diistilahkan juga sebagai Generasi Gadget yaitu generasi yang mempunyai ketergantungan luar biasa pada alat yang berteknologi. Mereka sangat percaya bahwa segala sesuatu sudah ada di gadget, bisa melakukan apapun melalui gadget dan percaya kalau yang ada di gadget itu benar. Ciri-ciri Generasi Milenial antara lain:
- Adanya konten yang dihasilkan oleh user atau pengguna (User Generated Content);
- Milenial wajib memiliki akun sosial media sebagai alat komunikasi dan pusat informasi;
- minat membaca secara konvensional kini sudah menurun karena generasi tersebut lebih memilih membaca lewat smartphone dan android;
- Milenial lebih memilih ponsel daripada televisi;
- Milenial menjadikan keluarga sebagai pusat pertimbangan dan pengambil keputusan mereka.
1. Terbiasa dengan data dan informasi serba ringkas dan pendek;
2. Tidak lagi bersedia menyediakan waktu untuk menggali informasi;
3. Lebih suka mengumpulkan informasi yang banyak namun pendek.
Siapakah Pustakawan Milenial?
Pustakawan Milenial adalah pustakawan yang lahir pada tahun 1982 - 1994, mempunyai semangat tinggi dalam pengembangan ilmu dan teknologi informasi dan mengaplikasikannya dalam dunia perpustakaannya.
Pustakawan Milenial harus mempersiapkan diri menghadapi generasi milenial yang menjadi pengguna. Perpustakaan dipersiapkan untuk menghadapinya dengan cara:
1. Menyesuaikan diri dengan perilaku informasi pemustaka, yaitu:
a. Desain perpustakaannya bergaya gadgeters;
b. Tunjukan bahwa perpustakaan selalu update;
c. Tunjukan bahwa pustakawan lebih pandai dari gadgeters.
2. Menggiring Generasi Gadget "Back to Track"
a. Pustakawan berperan sebagai "pembentuk" perilaku informasi informasi yang benar;
b. Membentuk citra perpustakaan sesuai dunia gadget.
Kompetensi Pustakawan yang kita miliki harus diterapkan dalam menghadapi Generasi Milenial, kompetensi Pustakawan tersebut meliputi:
1. Pengetahuan (Knowledge);
2. Ketrampilan (skill);
3. Sikap (Attitude)
Kreatifitas pustakawan dapat dilakukan dengan cara membuat sesuatu lebih menarik sesuai dengan ide-ide cemerlang dalam mengembangkan minat baca masyarakat, promosi perpustakaan serta dalam mendesain ruang perpustakaan.
Hal - hal yang bisa dilakukan dalam mewujudkan Pustakawan inovatif antara lain:
1. Membuat Pojok Baca di setiap kelas;
2. Menempelkan berbagai bacaan dan karya siswa di lorong sekolah sehingga siswa menjadi lebih tertarik membaca;
3. Mengemas perpustakaan menjadi taman baca yang dilengkapi audiovisual yang representatif
4. Mengadakan kegiatan wajib baca sebelum pelajaran dimulai.
5. Selalu update perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi kebutuhan pemustaka.
Era generasi milenial saat ini berprinsip bahwa mengakses informasi dapat dilakukan dengan mudah dengan berselancar (Browsing) di internet kapan dan di mana saja, tidak harus ke perpustakaan. Jadi agar perpustakaan tidak ditinggal pemustakanya, maka perpustakaan harus berbenah dalam penyediaan sarana prasarana, fasilitas, infrastruktur dan aspek kebijakan organisasi perpustakaan yang mendukung generasi milenial. Disinilah pentingnya kerja sama semua pihak yang terlibat agar menghasilkan kebijakan perpustakaan yang memihak kebutuhan pemustakanya.
*) Dokumentasi kegiatan Seminar dan Pelatihan Pustakawan Kreatif dan inovatif di era milenial
![]() |
| Sambutan Ketua ATPUSI Jawa Tengah diwakili oleh Salimah |
![]() |
| Pelantikan Pengurus ATPUSI Surakarta |
![]() |
| Pemaparan Materi Pustakawan Kreatif dan Inovatif di Era Milenial oleh Bp. Arsidi, S.IP.,M.IP. |
![]() |
| Panitia dari ATPUSI Surakarta |
Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!
- Dapatkaninformasi seputar perpustakaan disetiap postingan kami
- Jadilah pembaca pertama yang mengetahui informasi tersebut











