Depok, Gatra.com - Paradigma ilmu keperpustakaan
nyatanya tidak seperti yang dicitrakan di masyarakat banyak. Umumnya,
banyak yang mengira bahwa bidang ilmu perpustakaan hanya berpusat pada
penyimpanan dan perbukuan data atau karya ilmiah dengan berdasar
metadata. Nyatanya ilmu perpustakaan juga membutuhkan pemikiran yang
analitis. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Perpustakaan Universitas
Indonesia (UI), Dr. Fuad Gani.
Pria yang juga berprofesi sebagai Dosen di Fakultas Ilmu Bahasa UI
tersebut mengatakan sejatinya pemikiran analisis harus juga dipunyai
para pustakawan. Jadi, Fuad mengatakan salah jika Ilmu Perpustakaan
hanya di paradigmakan sebagai ilmu yang hanya digunakan untuk
penyimpanan dan penomoran buku.
"Masa cuma mengklasifikasi, menomorkan buku saja. Sejatinya tidak
begitu, ada konsep yang namanya konsep Analical Thinking, yang
dikenalkan sebagai konten analisis," Ungkap Fuad Saat ditemui di
Perpustakaan UI.
Lebih lanjut, menurut Fuad dalam perkembangannya, perpustakaan ini
sejatinya bukan hanya untuk sekedar menyimpan karya ilmiah. Namun, juga
bisa untuk analisis. Fuad menjelaskan bahwa seluruh pihak baik peneliti
maupun akademisi bisa menganalisa tren penelitian di tiap tahunnya di
perpustakaan, yang tentunya bisa bermanfaat dalam kehidupan
bermasyarakat.
"Misalnya begini, kita ingin mengetahui dalam satu tahun itu apa
yang menjadi tema utama orang suka menelitinya, Serta sumbernya dari
mana. Contoh, andai tahun ini banyak yang meneliti sejarah Kalimantan,
lalu kita lihat fenomenanya itu karena Kalimantan kan diproyeksikan
menjadi ibu kota baru. Nah konsep analisis ini sebetulnya yang penting
dari repositori perpustakaan," Pungkasnya.
Tautan artikel:
Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!
- Dapatkaninformasi seputar perpustakaan disetiap postingan kami
- Jadilah pembaca pertama yang mengetahui informasi tersebut