-->

Manis Getir Pustakawan Tiada Akhir

Manis Getir Pustakawan Tiada Akhir
PERPUST. R.A. KARTINI - SDN 1 SIDOMUKTI - KUWARASAN
Suatu masa dulu berbagai profesi yang berkembang di masyarakat menjadi pilihan yang terbaik untuk kita. Salah satunya sebagai Pustakawan. Berminat menjadi Pustakawan? Hanya segelintir saja yang berkenan melirik dan tertarik, apalagi menjadikan bagian dalam hidupnya. Mengapa? Karena profesi Pustakawan dianggap kurang populer, tidak keren dan tidak menjanjikan masa depan yang cerah. Berbeda dengan profesi lain seperti akuntan, dokter, pengacara, arsitek, dan selebritis/artis yang terdengar lebih akrab dan familiar.

 Itu yang terjadi pada masa dulu, dan sekarang di era milenium, Pustakawan berkembang menjadi pilihan yang sangat menjanjikan untuk masa depan. Banyak bidang kehidupan yang merasakan pentingnya kehadiran pustakawan dalam merubah peradaban masyarakat tradisional menjadi masyarakat era modern.

          Penulis mulai menekuni sebagai Pustakawan di sekolah disaat pandangan masyarakat masih kurang akrab dengan adanya pustakawan. Tahun 2011 mulai aktif sebagai pustakawan dengan berbagai tugas tambahan di sekolah seperti tenaga administrasi, operator, penanggung jawab LPJ BOS, dan pembina ekstrakurikuler. Dengan bekal ilmu perpustakaan yang semula bergelar A.Ma.Pust. (Ahli Muda Perpustakaan) dan berlanjut menjadi S.I.Pust. (Sarjana Ilmu Perpustakaan) dari perguruan tinggi favorit pilihan masyarakat dunia pendidikan. Penulis aktif dan melanglang buana sebagai pustakawan untuk mengembangkan perpustakaan di dunia pendidikan.
       Selama menekuni sebagai pustakawan penulis bertugas mengolah, mengelola dan memberikan layanan prima di perpustakaan. Tugas dan tanggung jawabsebagai pustakawan di sekolah antara lain:
  1. Pengadaan koleksi perpustakaan;
  2. Pengolahan bahan pustaka;
  3. Keanggotaan perpustakaan;
  4. Layanan baik layanan membaca dan layanan referensi/rujukan;
  5. Administrasi perpustakaan, meliputi anggaran keuangan, koleksi perpustakaan, laporan sirkulasi, sarana dan prasarana perpustakaan, hubungan masyarakat baik intern maupun ekstern;
  6. Pengembangan perpustakaan, meliputi kerjasama dengan pihak lain seperti kerjasama dengan penerbit, produsen produk konsumen, dan lain-lain.


      Penulis bersyukur dan menikmati banyaknya tugas dan tanggung jawab sebagai Pustakawan karena hal tersebut makin memperkaya kemampuan kompetensi, pengetahuan dan profesionalitas dalam bekerja dan berkarya.
Menekuni sebagai Pustakawan tentu banyak mengalami suka duka dan manis getirnya perjuangan. Apalagi penulis tanpa terasa sudah lebih dari 8 tahun menjalani sebagai Pustakawan. Bermula dari perpustakaan yang masih konvensional, berlanjut menjadi ter-otomasi perpustakaan, serta trending dengan adanya internet di perpustakaan, hingga sampai pada era digital/milenial. Beruntung sekali penulis sebagai Pustakawan sejati karena mengalami fase-fase perpustakaan sesuai dengan jaman yang terus berkembang.
Bahagia, senang, jatuh bangun, sedih, tertatih-tatih, merintih, bahkan menangis batin menjadi cerita dan pengalaman yang bermakna dalam mengharungi kehidupan. Menjadi Pustakawan merupakan komitmen yang harus dijalani dengan ikhlas dan konsistendalam meraih kehidupan yang lebih baik.
Sebagai Pustakawan, penulis merasakan pengalaman hidup yang bermakna, antara lain:
1.  Berkesempatan selalu update ilmu (tambah ilmu) karena kelebihan sebagai pustakawan bisa membaca buku-buku serta memanfaatkan internet untuk menelusuri berbagai informasi yang terjadi di belahan bumi lain;
2.  Berkesempatan luas untuk selalu update teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya di bidang perpustakaan. Hal ini membawa Pustakawan selalu melek dengan teknologi terkini dan tidak Gaptek (gagap teknologi);
3. Memiliki banyak teman sejawat pustakawan seluruh Indonesia melalui aktivitas kegiatan/even perpustakaan (seminar, workshop, diklat, bimtek, dan lain-lain); komunitas pustakawan (Sinau Bareng SLiMS, dan lain-lain); dan Organisasi Pustakawan (ATPUSI, IPI, IPSI, dan lain-lain).

Seminar Gerakan Literasi Nasional di Yogyakarta

Bimtek Perpustakaan di Disarpus Kebumen
4.  Sebagai pustakawan penulis menjadi banyak dikenal orang melalui aktivitas perpustakaan;
5.  Kemampuan dan lebih percaya diri menjadi penulis yang menghasilkan karya baik di media sosial maupun media elektronik.
6.  Berpeluang mengukir prestasi baik di tingkat lokal maupun nasional. Sebagai Pustakawan penulis pernah meraih Juara Lomba Perpustakaan SD Tingkat Kabupaten Kebumen Tahun 2014 dan meraih Juara Lomba Pustakawan Berprestasi Tingkat Kabupaten Kebumen Tahun 2018.

Juara Lomba Perpustakaan dan Lomba Pustakawan Berprestasi Tingkat Kabupaten Kebumen
          Duka dan getirnya sebagai Pustakawan selalu ada. Hal ini jangan dijadikan beban dan penghambat sebagai Pustakawan sejeati. Jadikanlah duka dan getir tersebut menjadi motivasi terbaik untuk terus maju dan berkarya sebagai Pustakawan sejati.
Adapun duka dan getir yang penulis alami sealama menjadi Pustakawan, antara lain:
  1. Pustakawan dituntut harus seiring sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang terkadang membuat penulis kesulitan karena keterbatasan kemampuan dan sarana prasarana yang kurang mendukung;
  2. Selalu belajar untuk update ilmu yang tiada batas karena sebagai Pustakawan dituntut untuk lebih pintar dalam memenuhi kebutuhan referensi dan informasi pemustaka di era digital bahkan era milenial yang lebih canggih;
  3. Adanya birokrasi dan regulasi terkait profesi pustakawan yang tidak mengikuti perkembangan kepustakawanan sehingga merugikan pustakawan;
  4. Perhatian pemerintah terhadap keberadaan pustakawan dan perpustakaan masih jauh dari harapan untuk memberi jaminan kesejahteraan dan masa depannya.
  
          Menjadi Pustakawan adalah pilihan yang mulia untuk berkarir dalam hidup, maka niatkanlah sebagai ibadah dan jalanilah dengan ikhlas. Manis getir dan suka duka Pustakawan sejati jangan dijadikan beban hidup dan penghambat, namun jadikan sebagai motivasi dan penyemangat untuk terus beribadah dan berkarya.
Penulis ingin berbagi cerita dan pengalaman agar tetap komitmen, konsisten dan istiqamah menekuni profesi sebagai Pustakawan Sejati, antara lain:
  1. Tanamkan dalam diri kita bahwa profesi Pustakawan adalah mulia sehingga kita akan cinta dan sayang sebagai Pustakawan;
  2. Aktif dan bergaul dalam komunitas pustakawan secara luas sehingga tidak merasa sendirian menjadi Pustakawan;
  3. Selalu mengikuti kegiatan Pustakawan dan perpustakaan seperti seminar, workshop, diklat dan bimtek untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan dan juga untuk menambah teman sejawat;
  4. Pustakawan harus aktif, kreatif dan inovatif sehingga memberi daya tarik dalam memberikan layanan perpustakaan yang lebih representatif;
  5. Rajin membaca dan menulis untuk lebih mencerdaskan otak, ekspresi diri, dan eksistensi diri.

Maju terus Pustakawan Sejati, Berkarya Tiada Henti, Inovasi penuh Inspirasi !

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkaninformasi seputar perpustakaan disetiap postingan kami
  • Jadilah pembaca pertama yang mengetahui informasi tersebut

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel