-->

DILEMATIS PUSTAKAWAN DI SEKOLAH

DILEMATIS PUSTAKAWAN DI SEKOLAH

       

     Keberadaan perpustakaan sekolah sangat menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Segala koleksi perpustakaan sekolah yang tersedia banyak membantu siswa dalam menambah materi pelajaran dan khasanah wawasan ilmu pengetahuannya.
    Mengingat pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah maka pemerintah menggalakan program setiap sekolah mempunyai perpustakaan. Petugas perpustakaan sekolah sebagai penanggung jawab dalam mengelola dan mengembangkan perpustakaan berperan penting dalam mendukung keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kompetensi petugas perpustakaan sekolah (Pustakawan) dalam mengelola dan mengembangkan perpustakaan diharapkan dapat memberikan layanan pengguna dan pembaca perpustakaan secara maksimal.
    Pustakawan pada tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai tokoh sentral pengelola perpustakaan melakukan inovasi dan modifikasi pengembangan pelayanan di perpustakaan. Segala kebutuhan pengguna terkait dengan informasi, referensi serta literasi dapat diperoleh melalui pustakawan dengan berbagai koleksi yang dan bahan pustaka yang ada di perpustakaan. Pada kenyataannya pustakawan juga menjadi bagian sumber daya manusia (SDM) yang harus bersinergi dengan sumber daya manusia lain yang ada di sekolah, yaitu Kepala Sekolah, Guru, Penjaga Sekolah, bahkan wali siswa dan komite sekolah. SDM yang ada di sekolah tersebut harus dapat bekerja sama dalam menunjang keberhasilan pendidikan di sekolah.
     Pustakawan sebagai bagian dari sekolah berada pada posisi strategis dalam tugas yang dibebankan dari sekolah. Selain sebagai pengelola perpustakaan sekolah, pustakawan juga mendapat tugas tambahan yang dibebankan antara lain:
  1. Penanggung jawab LPJ BOS
  2. Operator Sekolah / TU / Administrasi
  3. Pembina kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, UKS, POPDA, OSN, dan lain-lain 
      
Tidak jarang juga pustakawan menjadi garda terdepan yang diandalkan setiap ada lomba-lomba baik yang diadakan oleh Dinas Pendidikan maupun instansi lain.
  
     Penulis juga mengalami betapa habatnya beban dan tanggung jawab pustakawan sebagai bagian dari sekolah. Selain sebagai pengelola perpustakaan, penulis juga merasakan pahit getirnya dan suka duka sebagai pustakawan yang harus menjadi penanggung jawab LPJ BOS, Pembina Pramuka, Tenaga Administrasi, dan lain-lain. Hal ini tentu menjadi dilematis kita sebagai pustakawan. Di satu sisi harus mengemban tugas tambahan dari sekolah, dan di sisi lain juga harus melaksanakan tupoksi sebagai pustakawan.
     Dilema pustakawan dalam menghadapi tugas tambahan / rangkap sebagai bagian dari sekolah dapat kita laksanakan dengan sebaik-baiknya dengan cara:
  1. Melakukan koordinasi sebaik-baiknya dengan pihak-pihak yang terlibat dalam tugas-tugas tersebut.
  2. Menjalin kerja sama yang baik dengan intern sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Penjaga Sekolah) serta ekstern (Komite Sekolah, Wali Siswa, Instansti lain).
  3. Menanamkan keyakinan dan niat ibadah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sehingga memberikan motivasi untuk menunaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Sebagai Pustakawan harus bersemangat dan percaya diri dengan keyakinan bahwa dengan adanya tugas tambahan yang dibebankan menjadi bukti keberadaan pustakawan sangat diperlukan dalam menunjang keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar yang pada akhirnya menentukan keberhasilan pendidikan nasional.
   Maju terus Pustakawan Indonesia, May Be God Bless Us !
 

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkaninformasi seputar perpustakaan disetiap postingan kami
  • Jadilah pembaca pertama yang mengetahui informasi tersebut

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel